tag:blogger.com,1999:blog-428169508251493632024-03-12T23:06:33.515-07:00Torehan's KaryuniKarena Hidup harus disyukuri,Let's join!Narunilyfhttp://www.blogger.com/profile/02825604410637716246noreply@blogger.comBlogger23125tag:blogger.com,1999:blog-42816950825149363.post-81246011652512987342012-09-10T08:04:00.001-07:002012-09-10T08:04:48.739-07:00<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgngcr97Jv8oxcdIZog1E15tctDyHwORQpkUn73mh1ytxzBh3hDVgC_Dchxur_2q-5HACbSVBR_0CqVCDO04yJy5LyYjtvYljm7zLZkj6yaBg9j5DIuUQEAcMGiUESUxrrPbkS0o39Usg/s1600/dunia.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="195" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgngcr97Jv8oxcdIZog1E15tctDyHwORQpkUn73mh1ytxzBh3hDVgC_Dchxur_2q-5HACbSVBR_0CqVCDO04yJy5LyYjtvYljm7zLZkj6yaBg9j5DIuUQEAcMGiUESUxrrPbkS0o39Usg/s320/dunia.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
Semoga seminar intelektual muslimah dengan tema PERAN STRATEGIS INTELEKTUAL DALAM MEWUJUDKAN PERADABAN BARU segera terlaksana...Allahuakbar...semoga kami bisa mengupayakan yang terbaik dengan standar keridoanMU ya Allah...DEmi CINTA KAMI hanya untukmu dalam memperjuangkan syariah dan khilafah kembali ada....^_^<br />
<br />
Muslimah Hizbut Tahrir daerah Sumatera Selatan...Pemuda/i Muslim harus bangkit dari keterpurukan kapitalisme<br />
<br />Narunilyfhttp://www.blogger.com/profile/02825604410637716246noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-42816950825149363.post-26095521736804646572012-01-26T05:36:00.000-08:002012-01-26T05:39:22.189-08:00The name todayNamanya M. Alzam Abrisam My new younger brother<br />
Smga dy mnjdi cahaya baru yang akan cemerlang nantinya...smga jd insan soleh yang lebih baik...^_^ next generation...<br />
<br />Narunilyfhttp://www.blogger.com/profile/02825604410637716246noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-42816950825149363.post-35215881348764118052011-10-02T03:29:00.000-07:002011-10-02T03:29:02.637-07:00Ya Allah....<br />
Engkau Maha Adil<br />
Aku tak tahu apa yang terjadi Esok Nanti<br />
Kerapuhan Hamba selalu membayangi<br />
Tak ada motivasi ---> sering<br />
TAPI AKU AKAN BERTERIAK<br />
<br />
<br />
AKAN AKU TEMPUH SEMUA PERJALANAN KEHIDUPANMU DENGAN MENJADI LEBIH BAIK YA ALLAH Meskipun Aku merasa tak seperti orang lain yang beruntung tapi Aku masih punya Kekuatan untuk mengubahnya<br />
AKU TAHU ---> TERLAMBAT<br />
tapi Engkau ya Allah selalu menguatkan Hamba Meskipun terlambat Cahaya itu masih ada...<br />
Aku memang berharap kehadiran Zarrah ataupun nur lainnya....---Meskipun kata yang barusan sulit dimengerti oelh orang yang membacanya--- Tapi Aku yakin Engkau akan berikan sebuah keindahan untuk Hamba yang akan terus berusaha di JalanMu. Meski sulit... Meski tak seperti para pejuang robbani yang sehat... Aku AKAN SEMANGAT!Narunilyfhttp://www.blogger.com/profile/02825604410637716246noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-42816950825149363.post-19424764449206917082011-07-25T06:49:00.000-07:002011-07-25T06:49:09.185-07:00Hari ini Aku tak melihat dirinya.<br />
Keadaan ini berbeda dari waktu itu saat tujuanku ke sana sama yaitu untuk meletakkan mukena yang telah dicuci. Aku melihat Ia disana sedang memanjatkan doa dengan khusuknya sehabis sholat.<br />
Sekarang sangat berbeda yang kulihat adalah sampah berserakan seperti tissue-tissue yang telah terpakai dan berlendir, barang-barang yang sembarang diletakkan dan mukena yang harusnya diletakkan di tempatnya digabung dengan tempat sajadah.<br />
Dunia sepertinya berputar, lebih tepatnya surau itu berputar. Akankah kembali menjadi lebih baik? It's difficult guyz, but easy if you try to keep it all (guys, gals) u're must be....!Narunilyfhttp://www.blogger.com/profile/02825604410637716246noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-42816950825149363.post-86441443141188965722011-04-06T21:35:00.000-07:002011-04-06T21:35:38.671-07:00<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Alhamdulillah bisa buat postingan lagi...</div><div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Semuanya salam kenal </div>Narunilyfhttp://www.blogger.com/profile/02825604410637716246noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-42816950825149363.post-46545216591294269602011-02-27T06:45:00.000-08:002011-02-27T06:45:45.185-08:00Terminaltor-Cerpenku<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 24px;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Lean menatap gelas yang berisi teh hangat itu, Ia terus berpikir tentang masa depannya karena sekarang Ia sudah lulus dari SMA dan bingung mau kerja apa. Rasanya Ia kepengen melanjutkan kuliah seperti yang disarankan Zarrah, Kakak angkatnya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Kok ngelamun, Nak, famali anak gadis ngelamun entar kesambet lho. Sedang mikirin apa, Nak?” tanya Ibu Siti, Ibu angkat Lean memakai baju batik sambil mengelap meja di warung makannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Nggak Ada apa-apa kok, Bu,”jawab lean nggak jujur.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Padahal Nak Lean sendiri yang ngelamun, pasti ada yang Nak Lean pikirin jangan bohong deh sama Ibu. Nak Lean mikirin kuliahnyakan? Nak Lean kalo mau kuliah, Ibu dan Kak Ara sangat menyetujui. Nak Lean nggak perlu mikirin biayanya, Ibu siap membantu,”Ujar Ibu meyakinkan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Nggak kok, Bu, Aku nggak kepikiran mau ngelanjutin kuliah kalopun masalah biaya memang perlu dipikirkan tapi Aku sudah bertekad Bu setelah tamat Aku nggak mau nyusahin siapapun baik Ibu kandungku di kampung maupun Ibu dan Kak Ara. Aku bertekad untuk mencari uang sendiri meskipun sulit dan kalopun aku sudah minat betul kuliah harus dengan uangku sendiri jadi Aku putuskan untuk bekerja dulu,”ucapnya penuh tekad.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Tapi cari kerja itu susah Lho Nak karena banyak perusahaan yang menerima karyawan yang tingkat pendidikannya tinggi, rezeki nggak kemana nak asalkan usaha tapi prioritaskan pendidikan dulu. Buktinya banyak Mahasiswa yang kuliah sambil kerja gimana?” tanya Ibu agar Lean kuliah dulu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Gimana ya Bu? Ok deh Aku mau belajar dulu tapi belajar dari pengalaman kerja he..he.. maafin Aku ya, Bu. Aku nggak bisa.”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Ibu pernah bilang sama kamu hidup...<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Adalah pilihankan Bu?”balas Lean memotong pembicaraan Ibu Siti.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Sudah motong aja kamu Nak, Ibu ingin kamu pilih kebaikan jika kamu lebih memilih untuk bekerja dahulu yakinkan pilihanmu, Nak. Ngomong-ngomong Nak Lean sudah yakin mau kerja apa?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Belum yakin sih Bu dengan kerja ini tapi Insya Allah halal walaupun sebenarnya Aku pengen jadi artis he..he..,”jawab Lean kepedean dengan kaos oblong merah dan celana pendek hitamnya kayak mau kerja apa ya? Oh ya tak ketinggalan handuk kecil di bahunya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Kamu ini, Nak aneh-aneh saja, Ibu penasaran awal kerjamu ini apa.”ucap Ibu tersenyum ngeliatin anak angkatnya itu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Assalamu’alaikum wr.wb.,”ucap sumber suara laki-laki bernama Rizki memasuki warung,<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Wa’alaikumussalam wr.wb.,”jawab Ibu dan Lean.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Ada apa Riz tumben-tumbennya pagi-pagi ke sini jualan pempek lagi?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Itu dia, Bu. Nih Bu, Aku mau nitip pempek ikanku di warung Ibu, Ibu tenang aja pasti banyak yang beli coz asli uwong Palembang yang buat Bu. Ibu Siti pernah nyoba dan ngebuktiin sendiri Bu, Oh ya sekalian ngajakin Lean buat nyoba Job baru kami berdua Bu. Yo nggak Le?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Yoilah Kak, Aku udah siap dan semangat nih,”ucap Lean lalu mengikatkan handuk kecilnya itu di kepalanya, lebay juga nih orang. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Ha..ha..ha semangat banget Lo,”balas cowok yang dipanggilnya kakak itu. Ibu Siti geleng-geleng kepala ngeliatin tingkah mereka yang nggak jelas pekerjaannya tapi Ibu punya simpanan jawaban dalam pikirannya. Menurut Ibu mereka pengen jadi artis sperti kata Lean kayaknya Ibu...<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Kalian mau kemana ikut kesting ya?”tanya Ibu heran. Mereka berdua tertawa terpingkal-pingkal nanggepi pertanyaan Ibu Siti karena kalopun ikut kesting nggak mungkin dandanan mereka segitu ancurnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Nggaklah Bu, Saya mau jadi sopir bis kota dan Lean jadi keneknya, nggak mungkinlah Bu ikut casting penampilannya kayak gini.”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Kirain Ibu mau ikut casting jadi peran gembel, Apa? Kenek Lean mau jadi kenek?,”ucap Ibu meyakinkan karena ibu juga khawatir dengan Lean.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Lean tau Ibu pasti khawatir tapi Ibu sendirikan bilang kalau hidup itu pilihan. Ini pilihan Lean buat dijadikan pengalaman Bu. Sebenarnya kalo mau dikaitkan dengan artis ada hubungannya anggap aja Le lagi latihan di depan masyarakat umum biar nggak demam panggung gitu Bu,”jawab lean ada-ada saja berusaha menenangkan Ibu Siti yang khawatir.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Bise aja Lo Le, kayaknya ngebet banget Lo jadi artis, apa enaknya lagi lagian gue kagak percaya Lo bise”sindir Rizki pada Lean.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Eh dasar Lo kak, udah ah bercanda mulu. Kitekan mau kejar setoran, nyok kite pergi! Kalo begitu Aku pamit dulu ya, Bu Assalamu’alaikum,” ucap Lean sambil mencium tangan Ibu yang masih khawatir namun mengizinkan karena Beliau bangga Lean sudah punya prinsip yang baik.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Pergi Ibu Assalamu’alaikum,” ucap Rizki menyusul lalu berkata pada Lean. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Ayo terminaltor!jangan sampai terlambat!”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Yoi.”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Mau kemana?”tanya Zarrah kakak angkat Lean dari kejauhan dengan isyarat bisunya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Mau kerja Kak Ara, Yang Aku ceritain semalam”jawab Lean.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Oh..semangat ya!”jawab Zarrah mengerti.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Banyak arti dari sebutan terminaltor. Bagiku terminaltor adalah orang-orang yang hidup dan menghabiskan sebagian waktunya dengan segala aktivitasnya di terminal. Ada yang nyebut terminaltor itu calo tiket bis di terminal, mereka mencari lembaran uang untuk makan. Meskipun calo nggak sepenuhnya dibolehin oleh pihak resmi namun mereka bukan diktator, mereka juga bukan koruptor meskipun ada yang menjuluki di beberapa terminal ada terminaltor ganas karena nyari keuntungan gede jangan sampe aja nyusahin orang susah juga he..he.., batin Lean beropini.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Lo tau nggak di luar negeri sono ade terminator, ya kite juge kagak ketinggalan terminaltor mereka kagak punyakan.”ucap Rizki orang Palembang yang ngomongnya logat Betawi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Iya ye, Bang. Aye bangga dah jadi keneker terminaltor tapi ngomong-ngompng nih Bang emang di Luar negeri kagak ade terminal ape?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Kagak tau juge sih, emang Lo pikir gue pernah ke sono. Tapi kalo emang bener ade tuh bakal saingan nih kite he..he..he..,”jawab Rizki ada-ada saja membuat Lean ikut tertawa.<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 35.45pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 35.45pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 35.45pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 35.45pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 35.45pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 35.45pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 35.45pt; text-align: center;"><br />
</div>Narunilyfhttp://www.blogger.com/profile/02825604410637716246noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-42816950825149363.post-2916188287457692832011-02-27T06:23:00.003-08:002011-11-15T03:37:11.151-08:00<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Terminaltor<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Lean menatap gelas yang berisi teh hangat itu, Ia terus berpikir tentang masa depannya karena sekarang Ia sudah lulus dari SMA dan bingung mau kerja apa. Rasanya Ia kepengen melanjutkan kuliah seperti yang disarankan Zarrah, Kakak angkatnya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Kok ngelamun, Nak, famali anak gadis ngelamun entar kesambet lho. Sedang mikirin apa, Nak?” tanya Ibu Siti, Ibu angkat Lean memakai baju batik sambil mengelap meja di warung makannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Nggak Ada apa-apa kok, Bu,”jawab lean nggak jujur.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Padahal Nak Lean sendiri yang ngelamun, pasti ada yang Nak Lean pikirin jangan bohong deh sama Ibu. Nak Lean mikirin kuliahnyakan? Nak Lean kalo mau kuliah, Ibu dan Kak Ara sangat menyetujui. Nak Lean nggak perlu mikirin biayanya, Ibu siap membantu,”Ujar Ibu meyakinkan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Nggak kok, Bu, Aku nggak kepikiran mau ngelanjutin kuliah kalopun masalah biaya memang perlu dipikirkan tapi Aku sudah bertekad Bu setelah tamat Aku nggak mau nyusahin siapapun baik Ibu kandungku di kampung maupun Ibu dan Kak Ara. Aku bertekad untuk mencari uang sendiri meskipun sulit dan kalopun aku sudah minat betul kuliah harus dengan uangku sendiri jadi Aku putuskan untuk bekerja dulu,”ucapnya penuh tekad.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Tapi cari kerja itu susah Lho Nak karena banyak perusahaan yang menerima karyawan yang tingkat pendidikannya tinggi, rezeki nggak kemana nak asalkan usaha tapi prioritaskan pendidikan dulu. Buktinya banyak Mahasiswa yang kuliah sambil kerja gimana?” tanya Ibu agar Lean kuliah dulu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Gimana ya Bu? Ok deh Aku mau belajar dulu tapi belajar dari pengalaman kerja he..he.. maafin Aku ya, Bu. Aku nggak bisa.”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Ibu pernah bilang sama kamu hidup...<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Adalah pilihankan Bu?”balas Lean memotong pembicaraan Ibu Siti.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Sudah motong aja kamu Nak, Ibu ingin kamu pilih kebaikan jika kamu lebih memilih untuk bekerja dahulu yakinkan pilihanmu, Nak. Ngomong-ngomong Nak Lean sudah yakin mau kerja apa?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Belum yakin sih Bu dengan kerja ini tapi Insya Allah halal walaupun sebenarnya Aku pengen jadi artis he..he..,”jawab Lean kepedean dengan kaos oblong merah dan celana pendek hitamnya kayak mau kerja apa ya? Oh ya tak ketinggalan handuk kecil di bahunya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Kamu ini, Nak aneh-aneh saja, Ibu penasaran awal kerjamu ini apa.”ucap Ibu tersenyum ngeliatin anak angkatnya itu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Assalamu’alaikum wr.wb.,”ucap sumber suara laki-laki bernama Rizki memasuki warung,<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Wa’alaikumussalam wr.wb.,”jawab Ibu dan Lean.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Ada apa Riz tumben-tumbennya pagi-pagi ke sini jualan pempek lagi?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Itu dia, Bu. Nih Bu, Aku mau nitip pempek ikanku di warung Ibu, Ibu tenang aja pasti banyak yang beli coz asli uwong Palembang yang buat Bu. Ibu Siti pernah nyoba dan ngebuktiin sendiri Bu, Oh ya sekalian ngajakin Lean buat nyoba Job baru kami berdua Bu. Yo nggak Le?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Yoilah Kak, Aku udah siap dan semangat nih,”ucap Lean lalu mengikatkan handuk kecilnya itu di kepalanya, lebay juga nih orang. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Ha..ha..ha semangat banget Lo,”balas cowok yang dipanggilnya kakak itu. Ibu Siti geleng-geleng kepala ngeliatin tingkah mereka yang nggak jelas pekerjaannya tapi Ibu punya simpanan jawaban dalam pikirannya. Menurut Ibu mereka pengen jadi artis sperti kata Lean kayaknya Ibu...<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Kalian mau kemana ikut kesting ya?”tanya Ibu heran. Mereka berdua tertawa terpingkal-pingkal nanggepi pertanyaan Ibu Siti karena kalopun ikut kesting nggak mungkin dandanan mereka segitu ancurnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Nggaklah Bu, Saya mau jadi sopir bis kota dan Lean jadi keneknya, nggak mungkinlah Bu ikut casting penampilannya kayak gini.”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Kirain Ibu mau ikut casting jadi peran gembel, Apa? Kenek Lean mau jadi kenek?,”ucap Ibu meyakinkan karena ibu juga khawatir dengan Lean.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Lean tau Ibu pasti khawatir tapi Ibu sendirikan bilang kalau hidup itu pilihan. Ini pilihan Lean buat dijadikan pengalaman Bu. Sebenarnya kalo mau dikaitkan dengan artis ada hubungannya anggap aja Le lagi latihan di depan masyarakat umum biar nggak demam panggung gitu Bu,”jawab lean ada-ada saja berusaha menenangkan Ibu Siti yang khawatir.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Bise aja Lo Le, kayaknya ngebet banget Lo jadi artis, apa enaknya lagi lagian gue kagak percaya Lo bise”sindir Rizki pada Lean.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Eh dasar Lo kak, udah ah bercanda mulu. Kitekan mau kejar setoran, nyok kite pergi! Kalo begitu Aku pamit dulu ya, Bu Assalamu’alaikum,” ucap Lean sambil mencium tangan Ibu yang masih khawatir namun mengizinkan karena Beliau bangga Lean sudah punya prinsip yang baik.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Pergi Ibu Assalamu’alaikum,” ucap Rizki menyusul lalu berkata pada Lean. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Ayo terminaltor!jangan sampai terlambat!”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Yoi.”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Mau kemana?”tanya Zarrah kakak angkat Lean dari kejauhan dengan isyarat bisunya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Mau kerja Kak Ara, Yang Aku ceritain semalam”jawab Lean.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Oh..semangat ya!”jawab Zarrah mengerti.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Banyak arti dari sebutan terminaltor. Bagiku terminaltor adalah orang-orang yang hidup dan menghabiskan sebagian waktunya dengan segala aktivitasnya di terminal. Ada yang nyebut terminaltor itu calo tiket bis di terminal, mereka mencari lembaran uang untuk makan. Meskipun calo nggak sepenuhnya dibolehin oleh pihak resmi namun mereka bukan diktator, mereka juga bukan koruptor meskipun ada yang menjuluki di beberapa terminal ada terminaltor ganas karena nyari keuntungan gede jangan sampe aja nyusahin orang susah juga he..he.., batin Lean beropini.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Lo tau nggak di luar negeri sono ade terminator, ya kite juge kagak ketinggalan terminaltor mereka kagak punyakan.”ucap Rizki orang Palembang yang ngomongnya logat Betawi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Iya ye, Bang. Aye bangga dah jadi keneker terminaltor tapi ngomong-ngompng nih Bang emang di Luar negeri kagak ade terminal ape?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Kagak tau juge sih, emang Lo pikir gue pernah ke sono. Tapi kalo emang bener ade tuh bakal saingan nih kite he..he..he..,”jawab Rizki ada-ada saja membuat Lean ikut tertawa.<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 35.45pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 35.45pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 35.45pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 35.45pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 35.45pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 35.45pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 35.45pt; text-align: center;"><br />
</div>Narunilyfhttp://www.blogger.com/profile/02825604410637716246noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-42816950825149363.post-36090547854818478992011-02-27T06:23:00.001-08:002011-11-15T03:37:11.191-08:00<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Terminaltor<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Lean menatap gelas yang berisi teh hangat itu, Ia terus berpikir tentang masa depannya karena sekarang Ia sudah lulus dari SMA dan bingung mau kerja apa. Rasanya Ia kepengen melanjutkan kuliah seperti yang disarankan Zarrah, Kakak angkatnya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Kok ngelamun, Nak, famali anak gadis ngelamun entar kesambet lho. Sedang mikirin apa, Nak?” tanya Ibu Siti, Ibu angkat Lean memakai baju batik sambil mengelap meja di warung makannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Nggak Ada apa-apa kok, Bu,”jawab lean nggak jujur.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Padahal Nak Lean sendiri yang ngelamun, pasti ada yang Nak Lean pikirin jangan bohong deh sama Ibu. Nak Lean mikirin kuliahnyakan? Nak Lean kalo mau kuliah, Ibu dan Kak Ara sangat menyetujui. Nak Lean nggak perlu mikirin biayanya, Ibu siap membantu,”Ujar Ibu meyakinkan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Nggak kok, Bu, Aku nggak kepikiran mau ngelanjutin kuliah kalopun masalah biaya memang perlu dipikirkan tapi Aku sudah bertekad Bu setelah tamat Aku nggak mau nyusahin siapapun baik Ibu kandungku di kampung maupun Ibu dan Kak Ara. Aku bertekad untuk mencari uang sendiri meskipun sulit dan kalopun aku sudah minat betul kuliah harus dengan uangku sendiri jadi Aku putuskan untuk bekerja dulu,”ucapnya penuh tekad.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Tapi cari kerja itu susah Lho Nak karena banyak perusahaan yang menerima karyawan yang tingkat pendidikannya tinggi, rezeki nggak kemana nak asalkan usaha tapi prioritaskan pendidikan dulu. Buktinya banyak Mahasiswa yang kuliah sambil kerja gimana?” tanya Ibu agar Lean kuliah dulu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Gimana ya Bu? Ok deh Aku mau belajar dulu tapi belajar dari pengalaman kerja he..he.. maafin Aku ya, Bu. Aku nggak bisa.”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Ibu pernah bilang sama kamu hidup...<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Adalah pilihankan Bu?”balas Lean memotong pembicaraan Ibu Siti.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Sudah motong aja kamu Nak, Ibu ingin kamu pilih kebaikan jika kamu lebih memilih untuk bekerja dahulu yakinkan pilihanmu, Nak. Ngomong-ngomong Nak Lean sudah yakin mau kerja apa?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Belum yakin sih Bu dengan kerja ini tapi Insya Allah halal walaupun sebenarnya Aku pengen jadi artis he..he..,”jawab Lean kepedean dengan kaos oblong merah dan celana pendek hitamnya kayak mau kerja apa ya? Oh ya tak ketinggalan handuk kecil di bahunya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Kamu ini, Nak aneh-aneh saja, Ibu penasaran awal kerjamu ini apa.”ucap Ibu tersenyum ngeliatin anak angkatnya itu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Assalamu’alaikum wr.wb.,”ucap sumber suara laki-laki bernama Rizki memasuki warung,<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Wa’alaikumussalam wr.wb.,”jawab Ibu dan Lean.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Ada apa Riz tumben-tumbennya pagi-pagi ke sini jualan pempek lagi?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Itu dia, Bu. Nih Bu, Aku mau nitip pempek ikanku di warung Ibu, Ibu tenang aja pasti banyak yang beli coz asli uwong Palembang yang buat Bu. Ibu Siti pernah nyoba dan ngebuktiin sendiri Bu, Oh ya sekalian ngajakin Lean buat nyoba Job baru kami berdua Bu. Yo nggak Le?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Yoilah Kak, Aku udah siap dan semangat nih,”ucap Lean lalu mengikatkan handuk kecilnya itu di kepalanya, lebay juga nih orang. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Ha..ha..ha semangat banget Lo,”balas cowok yang dipanggilnya kakak itu. Ibu Siti geleng-geleng kepala ngeliatin tingkah mereka yang nggak jelas pekerjaannya tapi Ibu punya simpanan jawaban dalam pikirannya. Menurut Ibu mereka pengen jadi artis sperti kata Lean kayaknya Ibu...<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Kalian mau kemana ikut kesting ya?”tanya Ibu heran. Mereka berdua tertawa terpingkal-pingkal nanggepi pertanyaan Ibu Siti karena kalopun ikut kesting nggak mungkin dandanan mereka segitu ancurnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Nggaklah Bu, Saya mau jadi sopir bis kota dan Lean jadi keneknya, nggak mungkinlah Bu ikut casting penampilannya kayak gini.”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Kirain Ibu mau ikut casting jadi peran gembel, Apa? Kenek Lean mau jadi kenek?,”ucap Ibu meyakinkan karena ibu juga khawatir dengan Lean.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Lean tau Ibu pasti khawatir tapi Ibu sendirikan bilang kalau hidup itu pilihan. Ini pilihan Lean buat dijadikan pengalaman Bu. Sebenarnya kalo mau dikaitkan dengan artis ada hubungannya anggap aja Le lagi latihan di depan masyarakat umum biar nggak demam panggung gitu Bu,”jawab lean ada-ada saja berusaha menenangkan Ibu Siti yang khawatir.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Bise aja Lo Le, kayaknya ngebet banget Lo jadi artis, apa enaknya lagi lagian gue kagak percaya Lo bise”sindir Rizki pada Lean.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Eh dasar Lo kak, udah ah bercanda mulu. Kitekan mau kejar setoran, nyok kite pergi! Kalo begitu Aku pamit dulu ya, Bu Assalamu’alaikum,” ucap Lean sambil mencium tangan Ibu yang masih khawatir namun mengizinkan karena Beliau bangga Lean sudah punya prinsip yang baik.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Pergi Ibu Assalamu’alaikum,” ucap Rizki menyusul lalu berkata pada Lean. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Ayo terminaltor!jangan sampai terlambat!”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Yoi.”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Mau kemana?”tanya Zarrah kakak angkat Lean dari kejauhan dengan isyarat bisunya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Mau kerja Kak Ara, Yang Aku ceritain semalam”jawab Lean.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Oh..semangat ya!”jawab Zarrah mengerti.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Banyak arti dari sebutan terminaltor. Bagiku terminaltor adalah orang-orang yang hidup dan menghabiskan sebagian waktunya dengan segala aktivitasnya di terminal. Ada yang nyebut terminaltor itu calo tiket bis di terminal, mereka mencari lembaran uang untuk makan. Meskipun calo nggak sepenuhnya dibolehin oleh pihak resmi namun mereka bukan diktator, mereka juga bukan koruptor meskipun ada yang menjuluki di beberapa terminal ada terminaltor ganas karena nyari keuntungan gede jangan sampe aja nyusahin orang susah juga he..he.., batin Lean beropini.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Lo tau nggak di luar negeri sono ade terminator, ya kite juge kagak ketinggalan terminaltor mereka kagak punyakan.”ucap Rizki orang Palembang yang ngomongnya logat Betawi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Iya ye, Bang. Aye bangga dah jadi keneker terminaltor tapi ngomong-ngompng nih Bang emang di Luar negeri kagak ade terminal ape?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Kagak tau juge sih, emang Lo pikir gue pernah ke sono. Tapi kalo emang bener ade tuh bakal saingan nih kite he..he..he..,”jawab Rizki ada-ada saja membuat Lean ikut tertawa.<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 35.45pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 35.45pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 35.45pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 35.45pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 35.45pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 35.45pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 35.45pt; text-align: center;"><br />
</div>Narunilyfhttp://www.blogger.com/profile/02825604410637716246noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-42816950825149363.post-76701237081011576102010-10-24T08:11:00.000-07:002010-10-24T08:11:32.752-07:00Aku dan Kunci Gembok di antara KitaLama juga nggak bikin postingan<br />
Tak Lupa I wanna say Assalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
Flash back kejadian Jumat lalu, bisa dikatakan kategori apes, malang, ato suteralah. Whatever aya' naon lah*halah. Tepatnya Jumat, 20 Oktober seorang mahasiswi jilbaber plus si aktivis yang keren banget dapet sesuatu yang nggak disangka-sangka hari itu. Ampe tuh orang yang ngesok*xi..xi..xi dibuatnya nangis bombay, siapa sih tuh orang sebenernya. Jumat yang cerah, aktivitas di kampus AKL Pemda Sumsel tercinta dimulai dengan senam pagi. Tak ada masalah dengan senam pagi, belajar dari kesalahan dan mempersiapkan semuanya dengan matang untuk pengajian setelahnya sudah ada dibenak, Akupun sudah mengeceknya agar tak ada masalah apapun*Ya Aku=Ia. Tapi kenapa akhirnya seperti itu, berawal dari kunci Aula. Aku hanya mampu mengingat saat membuka kunci gembok di Aula tapi Aku lupa kesudahannya entah karena kesibukan aku atau bukan. Tapi sepertinya lupa sudah jadi penyakit yang harusnya hilang dari diri ini tapi apa mau dikata. "Hei harus sembuh diri, Pergi lupa!"kataku sendiri dalam hati. Tapi masih saja*dasar anak muda zaman <i>mak ini ahi </i>(sekarang, red). Kunci itu hilang saat akan dibuka lagi kayaknya dalam perkara tersebut akulah jadi tersangka utamanya. Ya, penghilang kunci terus membayangi diriku yang pelupa ini, Aku kiri saat kucek sudah aman-aman saja. Eh ternyata kucari bolak balik, Aku yang tinggal di asrama terus mencari dan pada akhirnya tidak kutemukan juga, Olala. Oops basah semua percikan air hujan, masih di dalam asrama sekarang saat aku mengetik postingan, jadi campur aduk deh isinya tak apalah kalo dalam english, u can say tenses, do u know? connect kan. Sekarang pukul 21.52, bentar lagi aku mau tidur. Eit...kok cerita awal nggak dilanjutin, ya deh let's tell. Aku jadi suka menyalahkan diri karena kebiasaanku yang pelupa, untung aja ada sohibku yang manis dan cantik, kagak ketinggalahn yang tampan dan gagah. Btw, soal gagah kenapa si bro pada gagah-gagah ada kisahnya tapi singkat cerita saja mereka dengan goyangan gergajinya mampu menuntaskan masalah yang membuat aku dibuat nangis bombay*lebay, yang jelas thakkkkkkkkkkkkkkks banget buat Lo sis n bro for your power. Thaks bro sudah menggergaji gembok. walo kebuka paksa. Nangis karena merasa sangat bersalah sebab kecerobohan, kelupaan, kelalaian dan namanya juga manusia. Tapi ini sudah sering mbak, mas, ayuk, adek, Ibu, Ayah, nenek kakek*perbaikiEYD.com, betul kagak? Tapi ternyata masalah itu beruntun karena tak ditemukan lembar teks sussunan acara pengajian yang sangat penting, tetep juga si aku jadi tersangka karena lembar teks itu aku yang pegang. Oh harus mutar balik lagi dan aku capek. Ternyata ada di ruang tersebut, teksnya kubawa dan kuletakkan bersama-sama dengan uang infaq. Jadinya nggak ketaonan, Sudahnya banyak banget cerita penuh hikmah yang aku dapatkan hari itu. Thanks to One, Just Ya Allah Engkaulah yang melihat segalanya. Malam ini hujan, Aku janji akan berusaha, perlu banyak-banyak terapi nyebut. Just say Allah, not mulut but perbuatan dan ketulusan hati kita, benar kagak. Meski kata kalian tata kata berantakan, semoga bermanfaat dan bisa dimengerti. Tak ada kata cinta yang hilang untuk kalian saudara-saudaraku yang kucintai karena Allah.<br />
Finally Fantasi, Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
^_^ I Love Rain<br />
Hujan bagian dariku dan kamu yang teruarai kisah kita di dalamnya Love.Narunilyfhttp://www.blogger.com/profile/02825604410637716246noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-42816950825149363.post-4334153574938957532010-10-24T07:19:00.003-07:002011-11-15T03:37:11.204-08:00Lama juga nggak bikin postingan<br />
TAssalamu'alaikum Wr. WbNarunilyfhttp://www.blogger.com/profile/02825604410637716246noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-42816950825149363.post-33064478909858793952010-10-24T07:19:00.001-07:002011-11-15T03:37:11.171-08:00Lama juga nggak bikin postingan<br />
TAssalamu'alaikum Wr. WbNarunilyfhttp://www.blogger.com/profile/02825604410637716246noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-42816950825149363.post-65800018485430901912010-10-12T07:08:00.001-07:002011-11-15T03:37:11.236-08:00"Apa lagi yang kamu cari siang ini?"tanya Ina berbicara pada Dia, temannya yang sepertinya kerjanya hanya mencari.<br />
"Sudah kutebak setiap kali kita bertemu kau pasti selalu menanyakan itu, kayak gak ada pertanyaan yang lain aja ,"jawabnya dengan muka masam.<br />
"Gitu aja sewot kamu,Narunilyfhttp://www.blogger.com/profile/02825604410637716246noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-42816950825149363.post-30301179815137892872010-10-07T07:10:00.001-07:002011-11-15T03:37:11.164-08:00Sudaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah lama nggak bikin postingan*lebay.com<br />
Apa kabar sodara semua?<br />
Aku menargetkan novel yang Aku buat bisa selesai sesegera mungkin.<br />
Juga semua tugas-tugas dari dosen, Amiin<br />
Ya Allah berikan hambamu ini kekuatan! Allahu Akbar ^_^Narunilyfhttp://www.blogger.com/profile/02825604410637716246noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-42816950825149363.post-82074527633570370082010-09-25T21:33:00.000-07:002010-09-25T21:33:56.502-07:00Sharingku hari ni, Percayalah*untuk dibaca!Assalamu'alaikum wr.wb.<br />
Apa kabar kalian semua sodaraku tercinta?<br />
Sudah lama aku nggak bikin postingan baru sekarang nampaknya he..he..(lagian kalo nggak buat juga kagak ada bakal yang liat)*T_T jujur.com. Seperti yang telah kubilang, kukatakan, kuutarakan dan nggak ketinggalan, nggak kalah pentingnya yang kutorehkan buat kalian semua*lebay.com.<br />
Meski di luar sana banyak sodara blogger yang postingannya keren-keren bahkan ada yang ditambah dengan iklan power dari google adsense. Tetep aja yang buat postingan ini nggak merambah sampe ke luar, eits bukan berarti nggak ada usaha ya dari saya*ngambek.com.<br />
Yang penting, camkan omongan saya ya. Saya Karyuni akan berjuang untuk menulis, menghantarkan torehan saya agar berguna bagi orang lain dan berusaha menjadi karya terbaik*cieh.<br />
Saya tak bilang karya saya terbaik, juga menang di setiap kompetisi.<br />
Karena saya berkeyakinan, seorang penulis siapapun dia, dimana Ia, kemana Ia, maupun asalnya tetaplah menjadi pemenang bagi karyanya dan Ia tidak boleh TAKUT kalah.<br />
Ada banyak rasa yang saya dapatkan melihat karya saya dibajak orang lain*caelah.<br />
Saya bukan penulis senior.<br />
Hebat tidak juga<br />
Tapi sudah saya katakan bukan yang sebelumnya, I'm the winner of my torehan...yes..yes!^_^<br />
Saya tahu maksud sodara khususnya yang mencuri karya saya<br />
Dua kata dari Saya<br />
SUNGGUH TERLALU!<br />
<br />
Lukisan hati Sang Survivor tetap karya saya, IA yang Maha besar jadi saksinya...<br />
Thanks buat sumber gambar, gambar memang bukan dari saya asli... tapi dimanapun pembuat gambar asli, sekali lagi thanks you very much...Narunilyfhttp://www.blogger.com/profile/02825604410637716246noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-42816950825149363.post-51762347630153510932010-09-08T17:05:00.000-07:002010-09-08T17:05:33.635-07:00Sambut Lebaran dengan SukacitaNggak kerasa besok udah lebaran tanpa perlu basa-basi lagi. Saya sekeluarga besar mau ngucapin Met Hari raya Idul Fitri, Mohon maaf lahir dan Batin. Semoga kita bisa kembalike fitrah, I Love u All cz Allah.Narunilyfhttp://www.blogger.com/profile/02825604410637716246noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-42816950825149363.post-82039908912374959032010-09-06T09:08:00.000-07:002010-09-06T09:08:49.759-07:00Let's Join!Assalamu'alaikum...<br />
Sodara-sodara semuanya setanah air, mudah-mudahan baca postinganku ya*gak ada hu.<br />
It's oklah kalo nggak ada yang baca postinganku tapi aku sneng kok bisa berbagi<br />
Udah berapa hari ni aku nggak buat postingan padahal banyak buangeetttttttt pengalaman pengen kuceritain tapi ntar-ntar ja ya nih aja udah malem.<br />
Tapi tetap harus semangatnya sama kayak semangat di pagi hari *ups gimana kalo paginya masih molor.<br />
Aku mau ngasih info ni tau nggak sama mb Anne Ahira?<br />
Itu..tu yang seorang motivator Indonesia di Asian Brain *kerenkan.<br />
Sodara-sodara juga bisa daftar biar dapet newsletter motivasi di e-mail *asyik Lho.<br />
Yupz...Ia ngadain survey random untuk mengetes sistem Asian Brain kalo mau ikutan hayo aja di<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; font-size: 16px;"><a href="http://clicks.asianbrainfollowup.com/y/ct/?l=O7QKx&m=1ds1P2qjDbIbnH&b=iX7MUbjillRYoQTYbrWteA" rel="nofollow" target="_blank" title=""><span class="yshortcuts" id="lw_1283784968_1">http://www.AsianBrainSurveys.com/TEST.php</span></a></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; font-size: 16px;"><br />
</span><br />
Oh..ya kalo mau daftar biar dapet newsletternya diklik aja List Link di blog ane (dijamin memotivasi).<br />
Trus di sana ada kursus bisnis online n kalian semua bisa daftar sama mb Anne Ahira<br />
Ok Sodara...thks! Keep Fighting!<br />
Let's Join n Thksssssssssssssssss bgt bwt Lo semw *lebay deh.<br />
Wassalamu'alaikum Wr. WbNarunilyfhttp://www.blogger.com/profile/02825604410637716246noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-42816950825149363.post-12840904783412101872010-09-03T10:04:00.000-07:002010-09-03T10:04:32.517-07:00Yuk, Jadi Penulis Tandem<a href="http://www.menulisyuk.com/?p=263">Yuk, Jadi Penulis Tandem</a>Narunilyfhttp://www.blogger.com/profile/02825604410637716246noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-42816950825149363.post-11472812243441214942010-09-03T01:02:00.000-07:002011-11-15T03:37:11.126-08:00Mengenal Manfaat Mengkudu Untuk Kanker<a href="http://rumahkanker.com/pengobatan/komplementer/75-mengenal-manfaat-mengkudu-untuk-kanker">Mengenal Manfaat Mengkudu Untuk Kanker</a>Narunilyfhttp://www.blogger.com/profile/02825604410637716246noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-42816950825149363.post-89952643784427042242010-09-02T20:27:00.000-07:002010-09-03T02:55:23.626-07:00Lukisan Hati Sang Survivor<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuNG9TWUmsfkbsaRwbBwtIaP8J5s7kCp4yNaJMBPjktj-epHveGBjrtag8V4Eyuyzh76JaYzJFnKMFrA1WfMY0uVu5PyBPoC5dbeSVOnMRXCfIeAgMvUGCRQtJNQwgX-00kfPChTWyhQ/s1600/Copy+of+127.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuNG9TWUmsfkbsaRwbBwtIaP8J5s7kCp4yNaJMBPjktj-epHveGBjrtag8V4Eyuyzh76JaYzJFnKMFrA1WfMY0uVu5PyBPoC5dbeSVOnMRXCfIeAgMvUGCRQtJNQwgX-00kfPChTWyhQ/s320/Copy+of+127.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;">Pagi itu sangat dingin aku berharap bisa bertemu dengannya padahal setiap Ia ada di dekatku aku tak pernah mengharapkan kehadirannya. Rasa itu memang semu kadang kala aku berpikir bahwa diriku ini munafik karena di belakangnya aku diam-diam mengaguminya. Aku mengaguminya sejak pertama bertemu tapi seiring waktu berlalu rasa itu hilang namun aku baru tahu dari temanku kalau Ia juga mulai tertarik padaku. Kami memang tidak dekat, Ia bekerja di bagian yang berbeda di Perusahaan besar ini. Mungkin karena diriku yang mempunyai perilaku baik akhir-akhir ini. Selama ini Aku hanya menjadi diriku saja, menjadi pejuang kebaikan. Aku hanya ingin menjaga hatiku sebab semua yang kulakukan adalah prinsip dalam hidupku, aku hanya tidak mau terikat saja. Bila Ia baru sebatas tertarik masih bisa kuhindari dan tak ada yang tersakiti sebab Ia pasti cepat melupakanku selagi perasaannya belum berlabel cinta.<br />
Awalnya aku berpikiran seperti itu, memang benar aku bisa menghindarinya tapi kenapa aku tak kuasa untuk tidak memikirkannya. Jantungku berdegup kencang saat Ia ada, diri ini ingin selalu diperhatikan olehnya. Banyak kata istighfar terucap dari bibirku. Aku ini juga manusia biasa, seorang wanita yang juga punya perasaan cinta apalagi aku bukan anak sekolahan lagi. Sebenarnya aku bisa saja berpikir apa salahnya aku mencoba untuk mengenalnya karena bisa saja Ia adalah jodohku walaupun aku tidak mau menjalin ikatan pacaran. Kadang aku bertanya kenapa Ia yang jadi idola para wanita itu menyukaiku karena semuanya tidak biasa. Sebelum aku mengetahui ini aku masih bisa tersenyum padanya tapi sekarang menatapnyapun aku tak kuasa. Terkadang juga Aku tak mengerti, Apa yang menjadikan aku bimbang. Seolah-olah harapan itu tidak akan datang, aku merasa tidak layak untuknya.<br />
Tiba-tiba adikku memanggilku sehingga membuyarkanku dari ingatan masa laluku. Ia menghampiriku, aku baru menyadari bahwa air mataku jatuh. Ia menyeka air mataku, Ia memelukku aku hanya bisa bicara di dalam hati bahwa lelaki itu sudah menikah.Bila saja aku bukan seorang survivor penyakit yang parah ini, aku tetap akan menjaga hatiku dan alangkah senang diriku bila aku bisa menikah. Aku tidak boleh menyalahkan takdir meskipun ini penyakit keturunan dari ayahku yang telah tiada, banyak motivasi dan doa untukku. Biasanya aku melihat di televisi tentang kisah survivor namun sekarang aku tak hanya menyaksikan tapi merasakan sendiri. Aku tak ingin bertanya pada Tuhan kenapa harus aku yang mengalaminya sebab ada banyak hikmah kehidupan yang aku rasakan dan rasa syukurku semakin bertambah. Aku selalu berusaha untuk kuat padahal aku merasakan sakit tidak tertahankan menganggu sitem syarafku sehingga aku bisu. Besok adalah pilihan ketetapan apakah hidup atau mati setelah dioperasi.</div><div style="text-align: justify;">Sepenggal kalimat dalam suratku....<br />
<i>Kalian pasti mencari dimana lukisan yang kubuat dengan menorehkan hobiku itu pada waktu luang meski aku sibuk bekerja di kantor. Kalian memuji karya indahku itu ‘gambar yang abstrak tapi penuh kesan’, siapa dulu anak Ibu. Ibu...bekerja membanting tulang demi anakmu, keinginan terbesarku Ibu naik haji. Ibu buka amplop warna hijau di atas meja. Akhirnya aku bisa tersenyum meski sekarang tak bisa memeluk Ibu, bagaimana? Ibu bersujud syukur dek Ni? Sekarang kamu yang jadi kakak tertua, jaga adik-adikmu ya..Keep smiling!</i><br />
<i><br />
</i><br />
<div style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><i>diikutkansertakan dalam lomba<a href="http://ceritaeka.com/2010/08/20/kuis-agustus-di-ceritaeka/"> http://ceritaeka.com/2010/08/20/kuis-agustus-di-ceritaeka/</a></i></div></div><i><br />
</i></div>Narunilyfhttp://www.blogger.com/profile/02825604410637716246noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-42816950825149363.post-18050965432883289332010-09-01T03:45:00.000-07:002010-09-01T03:45:58.271-07:00Berencana Bakar Al Quran Terry Jones hanya Dikenai Denda Uang<a href="http://www.mediaindonesia.com/read/2010/09/01/166115/42/6/Berencana-Bakar-Al-Quran-Terry-Jones-hanya-Dikenai-Denda-Uang">Berencana Bakar Al Quran Terry Jones hanya Dikenai Denda Uang</a>Narunilyfhttp://www.blogger.com/profile/02825604410637716246noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-42816950825149363.post-61858413486808322332010-08-31T00:20:00.001-07:002011-11-15T03:37:11.226-08:00<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: center; text-indent: 0cm;">
Cinta</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: center; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibbOjagJG0MAPE8spRDBLTL_QvvnVuTcrokrcJZGOrJ8zoQxpiUsqH_MGvcR8c53kLDvKsosTvY7UK0iMvQGByNjukc_8LOAdjsFgjTcOjb1qF5jup8j45r7QzjOROPEutpwdZJZzTdw/s1600/free-mobile-wallpaper-free-wallpaper-mobile-wallpaper-mobile-wallpapers-funny-mobile-wallpaper-mobile-phone-wallpaper-celebrity-wallpaper-hot-wallpaper-10.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibbOjagJG0MAPE8spRDBLTL_QvvnVuTcrokrcJZGOrJ8zoQxpiUsqH_MGvcR8c53kLDvKsosTvY7UK0iMvQGByNjukc_8LOAdjsFgjTcOjb1qF5jup8j45r7QzjOROPEutpwdZJZzTdw/s320/free-mobile-wallpaper-free-wallpaper-mobile-wallpaper-mobile-wallpapers-funny-mobile-wallpaper-mobile-phone-wallpaper-celebrity-wallpaper-hot-wallpaper-10.gif" width="320" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: center; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
Cinta adalah nikmat
dari Allah yang membuat dunia menjadi tiada bertepi. Lebih dalam dari lautan
yang dalam. Lebih tinggi dari angkasa membumbung. Berbahagialah yang dihidupkan
hatinya dengan cinta. Namun waspadalah bagi orang yang dibutakan hatinya dengan
cinta. Seindah-indah cinta adalah cinta kepada penggenggam alam semesta. Kepada
yang Maha Mencinta yang tiada pernah terputus cintanya, yang kekal cintanya.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
Dialah Allah… Allah
yang Maha Agung, Maha Indah, Maha Penyayang, Maha Membela, Maha Mempesona.
Saudaraku bahu-membahulah membangun cinta dengan para pecinta, cinta kebenaran,
cinta Rasulullah, cinta semata-mata karena Allah.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
http://zawa.blogsome.com/category/religius/</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
Narunilyfhttp://www.blogger.com/profile/02825604410637716246noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-42816950825149363.post-89368963311035549862010-08-30T16:56:00.000-07:002010-08-30T17:06:58.671-07:00Sempetin Waktu untuk Hal yang Bermanfaat, kudu!<div style="text-align: justify;">Inginku torehkan berjuta asa atas semua rasa yang ada. Jika sedih maka air mata akan jatuh ataupun terperangkap tangisan itu di dalam hati. Jika senang maka banyak ungkapan kebahagian di sana, berbagai ekspresipun muncul di sana seperti lompatan, tepuk tangan, senyum, tawa, dan semua jadi satu kebahagian bahkan kebahagian yang mengharukan bisa membuat butir-butir air mata ini jatuh. Namun tak ada yang abadi di dunia ini termasuk kebahagian itu sendiri. Semua nyata tapi terkadang semu apalagi saat kesulitan itu silih berganti menghampiri, rasanya tak ada lagi kebahagian yang kita rasakan. Tapi kita harus menyadari juga bahwa kita harus berjuang dalam hidup ini dengan begitu kita akan tahu bahwa semuanya tak ada yang sia-sia. Kebahagian akan terus nampak meski kesulitan masih dialami, apa Anda yakin? Masa' sih Anda nggak yakin (khusus untuk nggak yakin), coba Anda analogikan dengan hobi Anda misalnya main game ato yang lain mana mungkin tak ada yang bisa kita lakukan. Alasan yang membuat orang putus asa adalah hal ini sungguh jauh berbeda dan Ia tak kuasa menghadapinya, jika sampai Ia bunuh diri maka tak patut Ia disebut sebagai ahli syukur. Akupun bisa saja berputus asa, toh aku bukan malaikat. Yes, song by Yovie n Nuno "Aku memang manusia biasa, yang tak sempurna dan kadang salah". Percaya deh, meskipun ini semua terlihat seperti motivasi, motivasi untuk selalu BERJUANG dalam hidup. Kita semua sama tak ada yang berbeda, emang cuma Anda yang punya masalah. Banyak tipikal orang yang terbuka dan banyak pula yang tertutup. Kalo aku sih untuk hal yang sensitif , entah itu menimbulkan masalah besar ato tidak kadang tertutup. Tapi aku juga bisa terbuka untuk sesuatu hal yang memang harus dibagi dan padaNYA lah aku terbuka semua, sebab Dia tahu semuanya tentang kita. Manusia tempat kita berbagi curahan hati hanya sebagai perantara Tapi penyelesaian terbaik Allah yang beri. Seorang Guru pernah memberikan hikmah padaku bahwa doa kita ada yang dikabulkan, digantikan dengan yang lebih baik, dan ditunda. Yakinlah dengan doa kita (doa yang baik tentunya), janganlah kita selalu mengharapkan doa kita akan langsung dikabulkan dan langsung..langsung cepat . Semua itu butuh proses, akupun pernah merasakan doa yang tertunda. Tenang doa kita kagak pernah disia-siakan oleh Allah. Coba kita renungkan, Bagaimana kita selama ini? Kita dan DOA <span style="color: lime;">i</span><span style="background-color: blue;"><span style="color: lime;">n </span>your life </span>(bener kagak tulisannya harap maklum yak)</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuqcbifUF36wawXKXr6tyhuJv6lhuK864zyCEAV1l_gdYtnfqDDjtXdaFyDkiCUn9RrJgv9FntFgKwPqJt9oLvSTYRkLHmeKruaLEK9GeUX4bncZ1sDsg0Hp5Eb3bkd0N9a2rg2o9pIQ/s1600/flower.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuqcbifUF36wawXKXr6tyhuJv6lhuK864zyCEAV1l_gdYtnfqDDjtXdaFyDkiCUn9RrJgv9FntFgKwPqJt9oLvSTYRkLHmeKruaLEK9GeUX4bncZ1sDsg0Hp5Eb3bkd0N9a2rg2o9pIQ/s320/flower.jpeg" /></a></div><div style="text-align: justify;">Pagi yang cerah meskipun di tempat Anda sekarang hujan atopun sekarang badai, tentu pada kenyataannya keadaam ini semua jauh berbeda. Cerah dan Mendung? bisakah keduanya menjadi sama? disama-samain kaleeee he..he.. Hidupmu indah sodara, Syukuri hidup dimana kau bisa merasakan indahnya.</div><div style="text-align: justify;">Hari ini torehan di blog ni aku buat sekarang asyik sih tapi ntar puyeng lagi (jangan terlalu dipikirkan semangat!), abis mandi rasanya seger banget (dingin juga). Bulan puasa ni amalan apa saja yang dibuat? Minimal amalan tidur Iye kagak? eits tapi jangan tiduran mulu jadi kagak baik tuh. Mau sharing disini, Aye seneng banget sodara. KITA BERBAGI in my blog, blognya anak negeri Indonesia tercinta. Btw, mau nambah amalan kan????Iya kan???di sini amalmu sudah bertambah karena sudah baca postingan ini (Amiin), apalagi kalo senyum, senyum kan Ibadah betul NGGAK????</div><div style="text-align: justify;">Ya...ya...Ya..</div>Narunilyfhttp://www.blogger.com/profile/02825604410637716246noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-42816950825149363.post-54704347708879879562010-08-30T05:33:00.000-07:002010-08-30T16:07:29.597-07:00Utatita (gara-gara tita_1)oleh <a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=100000472954231" mce_href="http://www.facebook.com/profile.php?id=100000472954231">Karyuni Farina</a> pada 21 Agustus 2010 jam 21:39<br />
<div style="text-align: justify;">Akhirnya selese juga entu tarawihnya, sumpah ngantuk banget gw. Mana ceramahnya lama tu,” keluh Tita sewot sama Uta kembarannya yang beda 180° denganya, Uta gak pernah ngeluh tuh soal masalah ni. Ia senyum trus bilang, ”Tita..tita.. Lo tuh ibadah sama Allah kudu ikhlas, Allah ngeliatin kita. Kapan sih lo mau berubah? Rasulullah ber...”<br />
”Kite harus khusukkan, solat karena Allah, ato nggak Lo mau ngomongin tentang wudhu de.el.el.,” balas Tita ngecut kata-kata Uta yg tak disukainya karena itulah Tita nggak suka dinasehatin.<br />
”Bagus deh kalo Lo ngerti tapi Lo TER-LA-LU,”jawabnya pas di kata final niru(copy- paste) dari bang Rhoma tu.<br />
”Biarin, wek!”cibirnya pada Uta dg cueknya.<br />
”Kapan Lo berubah, Kak?”ucap Uta dengan tulusnya bisa dilihat dari pancaran matanya (silau man) yg penuh kasih. Kagak nyangka ya ternyata yang kakak itu Tita bukannya Uta, soalnya Uta lebih dewasa.<br />
”Lo kagak ngeliat peningkatan ibadah gw, dari ketiduran ampe ngantuk berarti ada perubahan dong, bagus kan ya kan adikku?”balas Tita dengan sikapnya yang tetep cuek, emang kagak mau ngalah nih anak.<br />
”Ya sepertinya Lo BENER!”jawabnya dengan kata final yang dipertegasnya kalo Uta sangat tidak setujuj dan berjalan ke depan ngeduluin Tita yang tadi di sampingnya.<br />
”Marah ni ye..marah kan kata Allah n Rasul kagak boleh marah." Padahal gara-gara tita Uta diem aja nanggepinya. Ia jalan trus dan jalannya dikebutin.<br />
Malam yang sepi (kayaknya rumah mereka jauh dari masjid tuh, kali aja terpencil abisnya dari tadi kagak nympe-nyampe).<br />
Tita yang cerewet kagak ada suara lagi (bagus bukan) tapi pas Uta noleh ke belakang, ternyata Tita nggak ada. Jelas aja Uta tkut plus khawatir sama sodaranya yang atu-atunya entu.”Tita Lo jg bercanda dong pake acara ngilang segla, ini gak lucu tahu.”<br />
Uta terdiam di sana, air matanya pun menetes trus manggil nama Tita.<br />
‘Pluk,’suara batu yg dilempar mngejutkan Uta yang semakin tambah jadi nangisnya<br />
trus teriak manggil saudaranya atu-atunya entu.<br />
"TITA...Tita...Tita”<br />
”Uta lari Uta lari!”tiba-tiba dari belakang teriakan Tita mengejutkan kayak ada sesuatu yang nggak beres.<br />
”eh Uta eh Lari!” jawab Uta (koq jadi latah) yang langsung berlari.<br />
”Guk..guk..guk.”<br />
”Anjing!anjrit!cepet!,”teriak Tita.<br />
”guk anjing guk”, jawab Uta latah sambil lari sekonyong-konyong kodir dikejar anjing galak.<br />
Ikut apes dah Uta mana jadi latah (first time).<br />
Tita TERLALU.</div>Narunilyfhttp://www.blogger.com/profile/02825604410637716246noreply@blogger.com0